Flavonoid adalah senyawa alami dalam buah-buahan dan sayuran. Mengkonsumsi makanan yang mengandung flavonoid dapat menurunkan risiko berbagai penyakit, mulai dari penyakit infeksi hingga penyakit kronis seperti diabetes dan kanker.
Buah dan sayur merupakan sumber makanan yang baik untuk tubuh karena mengandung serat, vitamin dan mineral. Selain itu, buah dan sayuran mengandung zat alami yang disebut flavonoid, yang memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antivirus, dan antikanker. Flavonoid memiliki berbagai manfaat bagi tubuh dan dapat memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radikal bebas. Ada banyak jenis tanaman yang mengandung flavonoid, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh mengandung flavonoid dalam jumlah paling tinggi.
Flavonoid bekerja dengan membantu melawan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Dengan kata lain, senyawa ini membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan lebih efisien dan berfungsi sebagai benteng tubuh melawan penyakit.
Senyawa antioksidan pada flavonoid berperan dalam melindungi tubuh dari radikal bebas, yang secara alami diproduksi oleh tubuh selama proses metabolisme. Jika tubuh Anda terus-menerus terpapar radiasi atau racun akibat berbagai jenis polusi di sekitar Anda, seperti asap kendaraan, asap rokok, limbah pabrik, dan berbagai makanan olahan yang mengandung bahan pengawet, maka kadar radikal bebas dalam tubuh Anda akan meningkat.
Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat memicu kerusakan sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit seperti diabetes, katarak, penyakit jantung, hingga risiko kanker. Salah satu cara untuk mengatasi kadar radikal bebas dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan senyawa antioksidan.
Makanan dan Minuman yang Mengandung Flavonoid
1. Kubis Merah
Sayuran ini mengandung flavonoid yang cukup tinggi yang dikenal sebagai anthocyanin. Zat tersebut dikatakan melindungi tubuh dari perkembangan sel kanker pada penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan kognitif terkait usia.
2. Bawang
Bawang sering digunakan sebagai bahan utama masakan. Jadi, sebelum menyadarinya, sebenarnya Anda mendapatkan cukup flavonoid. Ambil bawang misalnya, yang merupakan sumber flavonoid terbaik. Salah satu efek yang paling jelas adalah kemampuan untuk mengurangi risiko kanker prostat.
3. Brokoli
Brokoli memiliki kandungan antioksidan yang menangkal radikal bebas dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga keremajaan, mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung, serta mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.
4. Teh
Semua jenis teh mengandung antioksidan, baik teh hitam, teh hijau maupun teh putih. Kandungan flavonoid merupakan senyawa terdapat pada teh yang memiliki sifat antioksidan, antimikroba, dan antikanker serta melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Lalu teh juga memiliki kandungan polifenol, pada tanaman polifenol ini bekerja untuk memberikan warna, mirip seperti daun menguning di musim gugur. Selain itu, polifenol ini juga berperan sebagai antioksidan yang dapat melawan sel kanker dan mengurangi risiko peradangan pada tubuh.
Kandungan Senyawa Sehat Teh dan Brokoli
Flavonoid adalah senyawa tumbuhan alami dengan potensi kesehatan dan ditemukan dalam makanan seperti anggur, beri, dan brokoli. Menurut database USDA, Teh memiliki sumber flavonoid yang sangat kaya. Secangkir teh hitam mengandung 170 mg flavonoid, sedangkan semangkuk brokoli mengandung sekitar 3 mg
Brokoli memiliki kalori yang rendah dan mengandung banyak antioksidan yang mendukung banyak aspek kesehatan manusia. Sama seperti teh yang kaya antioksidan sehingga memiliki banyak manfaat untuk tubuh seperti membantu mencegah kanker, meningkatkan sistem imunitas tubuh, meningkatkan kesehatan jantung serta menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Namun jangan konsumsi brokoli dan teh secara bersamaan yah, karena jika di konsumsi bersamaan dapat menganggu tubuh dalam menyerap zat besi dari makanan.
Berbagai Fakta Sehat Teh
1. Paling Banyak Dikonsumsi Di Dunia
Faktanya, teh merupakan minuman paling populer bagi masyarakat di seluruh dunia, setelah air putih tentunya. Cina, Turki, dan Inggris Raya merupakan populasi peminum teh terbesar di dunia.
2. Menyehatkan Jantung
Teh mengandung antioksidan yang dikenal dapat meningkatkan sirkulasi, menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian telah menunjukkan bahwa peminum teh memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
3. Rendah Kalori
Teh memiliki sedikit kalori per cangkir jika di konsumsi tanpa gula. Jika menambah gula dalam seduhan teh maka kalori pada teh akan bertambah. Teh kemasan dengan rasa manis sekitar tujuh sendok teh gula. The American Heart Association merekomendasikan agar tidak mengkonsumsi lebih dari 6-9 sendok gula per hari.
4. Berasal dari Tanaman yang Sama
Beberapa jenis teh memiliki perbedaan, namun, semua teh berasal dari tanaman yang sama yaitu Camellia Sinensis. Jenis teh hitam, teh putih, teh oolong, dan teh hijau berbeda dari cara pengolahannya sehingga memiliki perbedaan di setiap seduhannya.
5. Melembabkan Seperti Air
Anda mungkin pernah mendengar bahwa minuman berkafein entah bagaimana tidak berperan dalam hidrasi. Namun, bukan itu masalahnya. Teh mengandung lebih dari 99 persen air, jadi sifat melembabkan teh mengimbangi efek diuretik.
Oh ya apabila di rumah stok teh habis Anda bisa membelinya melalui website ini. Bisa menghubungi chat WhatsApp di bawah atau membeli mandiri di website ini. Selain memproduksi teh hitam premium, Teh Villa juga memiliki produk lainnya yaitu teh celup kotak, teh villa sachet, teh merah wangi, tumbler strainer dan teh villa cup yang merupakan inovasi baru, praktis, tinggal seduh dapat diminum langsung.