Asma merupakan kondisi kesehatan yang mengganggu jutaan orang di seluruh dunia. Penderita asma sering kali mencari metode pengobatan alami untuk mengatasi gejala yang mereka alami.
Salah satu alternatif yang banyak dibicarakan adalah teh. Namun, apakah teh memang benar mampu meredakan gejala asma atau hanyalah mitos semata? Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam fakta dan bukti ilmiah terkait penggunaan teh dalam mengatasi penyakit asma.
Apa itu Penyakit Asma?
Asma adalah penyakit kronis yang diakibatkan karena peradangan pada saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan penyumbatan, peradangan, hingga sensitivitas pada saluran pernapasan.
Gejala yang terjadi meliputi batuk terutama pada malam hari atau pagi hari, mengi, sesak napas, rasa tegang, nyeri atau tertekan di dada, dan sulit tidur karena pernapasan terganggu. Meski begitu, tidak setiap orang yang mengidap asma memiliki gejala yang sama.
Apakah Teh Bermanfaat Untuk Penyakit Asma?
Untuk menjawab apakah teh bermanfaat bagi penderita asma, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Komposisi Teh
Teh mengandung sejumlah bahan alami yang diketahui memiliki efek positif pada kesehatan, termasuk polifenol, epigallocatechin gallate (EGCG), dan katekin. Ini adalah senyawa-senyawa yang dapat ditemukan dalam teh yang bermanfaat untuk penderita asma. Teh juga memiliki kandungan kafein yang membantu merilekskan otot-otot saluran pernapasan.
2. Teh Memiliki Sifat Antioksidan dan Anti Inflamasi
Polifenol, salah satu jenis antioksidan dalam teh, memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Ini dapat bermanfaat bagi penderita asma karena asma melibatkan peradangan pada saluran udara. Mengonsumsi teh dengan kandungan polifenol yang tinggi dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan meredakan gejala asma.
Sedang EGCG yang merupakan jenis polifenol telah menarik perhatian karena memiliki potensi sebagai anti inflamasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa EGCG dapat mengurangi peradangan di paru-paru dan saluran udara, yang dapat memberikan manfaat bagi penderita asma dengan membantu meredakan gejala.
3. Teh Memberikan Efek Bronkodilator
Teh juga telah dikaitkan dengan kemampuan untuk melebarkan saluran udara dan mempermudah pernapasan. Katekin, yang merupakan subkelas senyawa polifenol dalam teh, memiliki sifat bronkodilator yang kuat.
Penelitian menunjukkan bahwa katekin dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi hiperaktivitas saluran udara. Selain itu, katekin juga dapat mengurangi produksi lendir berlebih di saluran udara, yang dapat memberikan manfaat bagi penderita asma dengan mempermudah pernapasan.
Penggunaan Teh Sebagai Metode Pengobatan yang Alami
Dengan penjelasan di atas, mengkonsumsi teh secara rutin dan teratur bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin menjalani pengobatan alami. Teh, terutama teh hijau, mengandung senyawa yang dapat memberikan manfaat anti inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran udara dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan medis yang tepat sangat penting dalam pengelolaan asma, terutama untuk kasus yang telah parah. Berkonsultasi dengan dokter sebelum menggantikan pengobatan utama dengan teh atau pendekatan pengobatan alami lainnya sangat disarankan.
Penelitian Tentang Kaitan Teh Dengan Asma
Sebuah studi berjudul Epigallocatechin gallate improves airway inflammation through TGF‑β1 signaling pathway in asthmatic mice oleh Lishen Shan yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan yang terdapat dalam teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan pada paru-paru, yang merupakan ciri umum dari asma.
Selain itu, sebuah studi dengan tajuk Consuming Green Tea at Least Twice Each Day Is Associated with Reduced Odds of Chronic Obstructive Lung Disease in Middle-Aged and Older Korean Adults oleh Chang-Mo Oh yang melibatkan lebih dari 1.000 partisipan menemukan bahwa teh hijau berpengaruh pada fungsi paru-paru.
Dalam studi tersebut disebutkan bahwa mereka yang minum setidaknya dua cangkir teh hijau seberat 8 ons memiliki fungsi paru-paru yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi teh hijau. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dapat memiliki dampak positif pada fungsi paru-paru, yang penting bagi individu yang mengalami asma.
Serupa dengan teh hijau, teh hitam juga dapat memberikan bantuan sementara dalam meredakan gejala asma. Ini karena kafein yang terkandung di dalamnya. Kafein bisa membantu meningkatkan fungsi paru-paru sembari merilekskan saluran pernapasan.
Dalam sebuah penelitian oleh Emma J Welsh berjudul Caffeine for asthma menunjukkan bahwa dibandingkan dengan plasebo, kafein mampu meningkatkan fungsi paru-paru selama dua jam setelah dikonsumsi.
Kesimpulannya, teh mengandung senyawa-senyawa yang memiliki sifat anti inflamasi dan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan dan memperbaiki fungsi paru-paru pada penderita asma.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan potensi manfaat teh dalam meredakan gejala asma. Studi pada hewan menemukan bahwa senyawa antioksidan dalam teh hijau, seperti epigallocatechin gallate (EGCG), dapat membantu mengurangi peradangan pada paru-paru, yang merupakan karakteristik asma.
Penelitian pada manusia juga menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hijau secara teratur dapat meningkatkan fungsi paru-paru, terutama pada individu dengan penyakit paru obstruktif kronik.
Namun, meski teh dapat menjadi alternatif alami yang berpotensi memberikan manfaat dalam mengelola gejala asma, penting bagi Anda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil keputusan pengobatan yang berbeda.
Untuk para Villavers yang sedang mencari teh hitam premium dengan kualitas terbaik, selalu ingat Teh Villa. Dengan kualitas daun teh terbaik, Teh Villa mampu memberikan berbagai macam manfaat. Untuk area Surabaya, nikmati layanan gratis pengiriman. Mari mulai hidup sehat dengan rutin minum teh hitam.