Di Cina Sejarah Teh Dibagi Menjadi 4 Periode

Sebelum mendalami teknik produksi teh modern, ada baiknya kita melihat sejarahnya. Orang-orang Tiongkok adalah orang-orang yang luar biasa. Mereka selalu mencoba sesuatu yang baru, bereksperimen, membuang yang ketinggalan jaman dan move on. Terdapat beberapa periode sejarah teh Cina yang telah merevolusi dari ramuan obat menjadi minuman spiritual berkat spiritualitas Tiongkok yang unik.

Tradisi mengocok teh bubuk (matcha) datang dari Tiongkok ke Jepang pada abad ke-10 dan sebagian besar tidak berubah hingga hari ini. Pengembara mengadopsi praktik merebus teh dalam teko berabad-abad yang lalu dan terus menyeduh teh dengan cara ini hingga saat ini.

Orang Eropa  menemukan teh merah dan hijau, memproduksinya lebih banyak, dan terus meminumnya selama 300 tahun. Bahkan teh susu yak Tibet yang terkenal tetap tidak berubah selama berabad-abad.

Sementara itu, segalanya berubah di Tiongkok, setiap abad membawa  penemuan dan kesempurnaan lebih lanjut. Spoor saat ini merupakan salah satu teh paling populer di dunia dan ditemukan pada tahun 1972.

Fakta ini nampaknya sangat membingungkan bagi sebagian pemula, yang cenderung menganggap Shu Pu’er sebagai teh palsu. Tapi itu adalah hal yang normal bagi Tiongkok. Semakin banyak kita belajar tentang cara pembuatan teh selama berabad-abad, semakin kita menyadari bahwa Spoor hanyalah teh terbaru, bukan teh terakhir.

Periode Sejarah Teh Cina

Periode sejarah teh Cina

1. Periode teh herbal (dari 2700 hingga 206 SM)

Periode teh herbal, yang berlangsung sekitar 2700 hingga 206 SM di Cina, mencakup penemuan awal teh oleh Kaisar Shen Nong. Legenda mencatat bahwa Kaisar Shen Nong menemukan teh secara tidak sengaja ketika daun teh jatuh ke dalam air yang sedang dimasak, menciptakan minuman yang harum dan menyegarkan.

Daun teh kemudian mulai digunakan untuk tujuan medis dan ramuan herbal, dengan pengetahuan ini tertuang dalam “Shennong Ben Cao Jing,” kitab kuno tentang bahan-bahan medis.

Periode ini membentuk dasar bagi pengembangan minuman teh, memperkenalkannya tidak hanya sebagai ramuan penyembuh tetapi juga sebagai minuman nikmat yang memiliki dampak dalam budaya dan kesehatan manusia.

2. Periode sup teh (dari 206 SM hingga 618 M)

Periode sup teh, yang berlangsung sekitar tahun 206 SM hingga 618 M di Cina, ditandai oleh perkembangan dan diversifikasi cara penyajian dan konsumsi teh. Pada awal periode ini, teh mulai diolah dan dibuat dalam bentuk bubuk halus, yang kemudian dicampurkan dengan air untuk membuat sup teh.

Proses ini pertama kali diperkenalkan selama dinasti Han (206 SM – 220 M) dan menjadi populer selama dinasti Tang (618 – 907 M). Sup teh dianggap sebagai minuman mewah yang dinikmati oleh kelas elit dan dihidangkan dalam perjamuan formal. Periode ini menandai pergeseran dari konsumsi teh sebagai ramuan herbal ke arah minuman nikmat yang memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi.

3. Periode teh murni (618 – 1368)

Periode teh murni, yang berlangsung dari tahun 618 hingga 1368 selama dinasti Tang hingga Yuan di Cina, mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam budaya minum teh. Pada periode ini, teh diproduksi dan disajikan dalam bentuk yang lebih murni, tanpa adanya tambahan bahan seperti garam atau rempah-rempah.

Teknik pengolahan daun teh semakin disempurnakan, dan seni penyeduhan teh menjadi lebih beragam. Budaya minum teh berkembang pesat, dan teh menjadi semakin dihargai sebagai minuman yang dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.

Pada masa ini juga, munculnya sastra dan seni yang mengabadikan pengalaman minum teh, serta ritual-rutinitas dalam menyajikan dan meminum teh.

4. Periode minum teh daun lepas (1368 – sampai saat ini)

Periode minum teh daun lepas dimulai pada tahun 1368 dan berlanjut hingga saat ini di Cina. Pada periode ini, teh disajikan dalam bentuk daun kering yang dilepaskan ke dalam air panas tanpa pembungkus teh atau kantong teh. Perkembangan teknik pembuatan teh terus meningkat, dan masyarakat semakin mengapresiasi keberagaman jenis teh dan cara penyeduhan yang berbeda.

Dinasti Ming dan Qing melihat perkembangan besar dalam seni minum teh, dengan upacara minum teh Gongfu Cha yang muncul pada abad ke-17, mempertegas tata cara penyeduhan dan menyajikan teh dengan detail dan kecermatan tinggi.

Pada era modern, minuman teh daun lepas menjadi semakin populer dan dikenal di seluruh dunia, menciptakan budaya minum teh yang luas dan beragam.

Baca juga: Begini Sejarah Upacara Minum Teh Jepang

Kesimpulan

Periode sejarah teh Cina mencerminkan perjalanan yang menarik dari penemuan awalnya oleh Kaisar Shen Nong hingga menjadi minuman yang meresap dalam budaya global. Melalui empat periode tersebut, teh tidak hanya berkembang sebagai minuman, tetapi juga sebagai warisan budaya yang kaya dan berharga.

Dalam setiap periode, teknologi, seni, dan filosofi minum teh terus berkembang, menciptakan warisan yang tetap hidup hingga hari ini. Periode sejarah teh Cina adalah cerita tentang rasa, keindahan, dan makna mendalam yang terus merayakan kekayaan budaya.

Untuk para Villavers yang sedang mencari teh hitam premium dengan kualitas terbaik, selalu ingat Teh Villa. Dengan kualitas daun teh terbaik, teh hitam dari Teh Villa mampu memberikan berbagai macam manfaat. Untuk area Surabaya, nikmati layanan gratis pengiriman. Mari mulai hidup sehat dengan rutin minum teh hitam.